Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

bekerja dengan ruang [pembacaan pilih-pilih pada Body Out]

Lagi-lagi saya mencoba menuliskan performance art . Sebuah pekerjaan yang kemungkian besar bisa tidak saya selesaikan dengan beberapa alasan-alasan yang saya benci. Pertama,  saya adalah orang yang tidak terlalu mendalami sejarah dan diskursus performance art . Kedua, saya  malah kerap skeptis pada beberapa praktiknya, ini bisa disebabkan oleh pengalaman dulu ketika saya melihat performance art disekitar saya yang cenderung mengagresi diri dan lingkungannya  atau bahkan sama sekali tidak memberikan ruang makna. Ketiga, meskipun bisa dibilang saya tidak jarang menyaksikan praktik performance art , kontruksi pengetahuan seni pertunjukan yang sedang saya bangun bisa sangat gampang meniadakan performance art , dengan alasan yang gampang seperti perbandingan kuantitas durasi dalam proses pengerjaan yang dianggap menentukan kualitas karya. Tapi bagaimanapun saya harus meyelesaikannya, sebab kalau tidak kata-kata menakutkan sang antagonis Viggo di dalam film John Wick menjadi aktual: “…

pengalaman adalah rumah bagi benda dan tubuh [esai posthaste, teater payung hitam]

Teater Payung Hitam (TPH) diundang Komite Teater-Dewan Kesenian Jakarta untuk mementaskan “Posthaste” di Graha Bakti Budaya (GBB) pada tanggal 17-18 Mei 2017 sebagai pertunjukan pembuka rangkaian program Djakarta Teater Platform. Sesuai di buku acara, Djakarta Teater Platform adalah sebuah laboratorium bersama untuk melakukan kurasi di dataran gagasan, bukan di dataran karya, bagaimana teater “dipertaruhkan” dalam medan politik budaya di sekitarnya. Baca selengkapnya: kumpulan esai Posthaste