Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2014

BUKU SEPERTI TETANGGA, BOLAK-BALIK KITA BERTAMU, TAPI TAK PERNAH JADI PENGHUNI RUMAHNYA, KECUALI KITA BANYAK DUIT DAN KAWIN.

Pada rencana awal penelitian, saya menemukan beberapa penelitian yang menyoroti hubungan (komunitas) teater dengan dunia ekonomi-politik, baik yang terbaru mapun yang lama. Seperti buku yang ditulis Radhar Panca Dahana: Ideologi Politik dan Teater Modern Indonesia , buku ini ditulis sebagai syarat kelulusannya di FISIP Universitas Indonesia. Radhar di dalam pengantarnya mengatakan bukunya ini adalah kerja pembuktian akan kegelisahannya terhadap   adanya hubungan (langsung atau tidak langsug, dalam bentuk apapun) antara dunia seni (teater modern) dengan ideologi politik di Indonesia.   Karena Radhar ingin meneliti seberapa jauh sesungguhnya penetrasi simbolik ideologi oleh pemerintah mempengaruhi simbol-simbol artistik sebuah pertunjukan teater, Dia menggunakan telaah semiotika teks, dibeberapa bagian terakhir Radhar mencoba menghubungkan antara status ekonomi politik dengan penciptaan simbol-simbol. Semacam tesis awal, Radhar mengataka bahwa: semakin tinggi posisi sosial anggota-an

PENDIDIKAN INDONESIA: SURPLUS LAPORAN, MINUS PERUBAHAN

Rekomendasi Bagi Kematian Civitas Akademika di Dalam Lingkaran Jahanam Manajerialisme Anjing! Catatan dari presentasi St. Sunardi  di Equator_Symposium Biennale Yogyakarta, 17-18 November 2014 Manajemen meskipun sedang meledak di mana-mana, merupakan tema yang tidak sangat menarik, untuk diomongkan, apalagi dijalankan. Sebab ternyata keteraturan secara teoritis, ideologis, dan managerial membuat kita hilang, getting lost . Bahwa keteraturan manajerial yang sedang diusung dengan kuat, seturut pengakuan St. sunardi, membuat kita kehilangan, kehilangan kedirian kita. Maka, menurutnya tak heran, bila seoerang peneliti di Inggris (teu kacatet ngarana) mengatakan bahwa: semakin pendidikan mahal semakin jelek mutunya. St. Sunardi menilai, ternyata biaya yang dipakai untuk pendidikan ialah biaya manajemen. Di mana sebagian besar dipakai untuk hal-hal yang bersifat manajerial, sedangkan untuk hal-hal yang bersifat akademis sangat sedikit. Maka sebab itu, di tengah-t